JAKARTA - Osteoporosis atau pengeroposan tulang ternyata tidak hanya menyerang manula. Penyakit ini juga dapat menimpa mereka yang berada pada usia produktif. Merokok dan minum kopi menjadi salah satu pemicu timbulnya penyakit tersebut.
Untuk itu, Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan General Medical Center (GMC) menggelar seminar Pencegahan dan Penanganan Osteoporosis. Konsultan Geriyati RS Dr Sardjito Probo Suseno, dokter spesialis andrologi Fakultas Kedokteran UGM Dicki Muh Rizal, dan dokter spesialis ortopedi sekaligus konsultan tulang belakang RS Dr Sardjito Tejo Rukmoyo didapuk sebagai pembicara dalam seminar tersebut.
Probo Suseno, dalam materinya menjelaskan tentang pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini. Sebab menurut data Internasional Osteoporosis Foundation, lebih dari 30 persen wanita di seluruh dunia mengalami risiko patah tulang akibat osteoporosis. Bahkan besaran angka tersebut kini mendekati 40 persen. Sementara untuk pria, risiko osteoporosis berada pada besaran angka 13 persen.
Untuk itu, lanjutnya, pencegahan osteoporosis perlu upaya-upaya pola hidup sehat, seperti menghentikan merokok dan minum kopi. "Perlu juga melakukan pemeriksaan densitas tulang, pemeriksaan penanda biokimia tulang, serta mengurangi pemakaian obat-obat yang mempertinggi perusakan tulang," ujar Probo, seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (5/6/2012).
Pendapat senada disampaikan Tejo Rukmoyo. Dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan sejak dini, seperti menjaga pola makan dan olahraga teratur. Olahraga yang sebaiknya dilakukan untuk penderita osteoporosis adalah berjalan dan menaiki tangga. "Namun olahraga berenang sebaiknya dihindari oleh penderita osteoporosis," papar Tejo.
Pemerintah Kabupaten Sleman menyambut baik penyelenggaraan seminar tersebut. Seperti diungkap Sekda Pemkab Sleman Sunartono. Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan, katanya, adalah memerangi berbagai penyakit yang menyerang masyarakat seperti osteoporosis. Sebab penyakit osteoporosis tidak hanya menyerang para manula, namun sudah menyerang mereka yang berusia produktif. Bahkan data penderita osteoporosis di Indonesia cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun.
Data terbaru Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Kementerian Kesehatan menunjukkan 41,7 persen penduduk Indonesia rawan osteoporosis. "Berdasar data 2011 dari 25 Puskesmas, penderita osteoporosis di Sleman mencapai 141 orang, terdiri 59 laki-laki dan 82 perempuan," kata Sunartono.
Menurut Sunartono, timbulnya berbagai macam penyakit, termasuk osteoporosis lebih disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti makanan yang tidak sehat, tidak seimbangnya antara pola konsumsi dan pola gerak tubuh, kebersihan lingkungan dan lain-lain. "Di samping itu kurangnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan dini, menjadi sebab semakin menurunnya derajat kesehatan seseorang," ungkapnya