MAKASSAR – Penurunan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) di Universitas Hasanuddin (Unhas) dipastikan akan dinikmati 31.630 mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Indonesia timur tersebut.
Kepala Bagian Humas Unhas Dahlan Abubakar mengungkapkan, penurunan biaya SPP tersebut akan dibahas dalam rapat senat 11 Juni mendatang. Rencananya, kebijakan tersebut akan diberlakukan 2012 ini dan dinikmati oleh mahasiswa baru. "Pastinya seluruh mahasiswa yang terdaftar dalam tahun ajaran berjalan akan mendapatkan penurunan biaya SPP ini. Tapi terkait total anggaran yang dibutuhkan, kami belum bisa merinci," kata Dahlan, kemarin.
Menurut Dahlan, anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang dikucurkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, belum diketahui nilainya. Dahlan mengungkapkan, saat ini, tercatat ada 31.630 mahasiswa menempuh studi di Unhas. Unhas menerima sekira 4.500 mahasiswa baru setiap tahun.
"Tiap tahun kami meluluskan sekira 3.000 orang, sehingga belum bisa diketahui berapa banyak mahasiswa di Unhas yang akan merasakan penurunan SPP. Ini sementara dalam pendataan," katanya.
Dahlan menambahkan, selain membahas penurun SPP, rapat senat juga membicarakan subsidi biaya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa dibebankan biaya Rp650 ribu. Jika subsidi ini disetujui, maka biaya KKN akan turun hingga Rp350 ribu.
"Tapi untuk KKN ini belum diketahui secara jelas bagaimana bentuk subsidinya. Rektor akan membahas lagi dengan sejumlah pos pelaksana KKN bagian mana yang perlu mendapatkan bantuan," terangnya.
Selain itu, dahlan mengatakan dengan adanya alokasi BOPTN, sesuai keputusan dirjen kementerian, dijelaskan untuk penggratisan SPP dan menghapus biaya KKN. Namun, pihak universitas menilai penghapusan SPP akan berdampak pada mahasiswa yang terkesan seenaknya kuliah dengan alasan gratis.