Picture
Ilmuwan Perancis hebat Antoine Laurent Lavoisier merupakan tokoh terkemuka di bidang perkembangan ilmu kimia. Pada saat kelahirannya di Paris tahun 1743, ilmu pengetahuan kimia ketinggalan jauh ketimbang fisika, matematika dan astronomi. Sejumlah besar penemuan yang berdiri sendiri-sendiri sudah banyak diketemukan oleh para ahli ilmu kimia, tetapi tak satu pun kerangka teori yang dapat jadi pegangan yang dapat merangkum informasi yang terpisah-pisah. Pada saat itu tersebar semacam kepercayaan yang tak meyakinkan bahwa air dan udara merupakan substansi yang elementer. Lebih buruk lagi, adanya kesalahfahaman mengenai hakekat daripada api. Kepercayaan yang berkembang saat itu adalah bahwa semua proses pembakaran benda mengandung substansi duga-dugaan yang disebut “phlogiston,” dan bahwa selama proses pembakaran, substansi barang yang terbakar melepaskan phlogiston-nya ke udara.

Dalam jangka waktu antara tahun 1754 – 1774, ahli-ahli kimia berbakat seperti Joseph Black, Joseph Priestley, Henry Cavendish dan lain-lainnya telah mengisolir arti penting gas seperti oxygen, hydrogen, nitrogen dan carbon dioxide. Tetapi, sejak orang-orang ini menerima teori phlogiston, mereka tidak mau memahami hakikat atau arti penting substansi kimiawi yang telah mereka ketemukan. Oxygen, misalnya, dipandang sebagai udara yang semua phlogiston-nya telah dialihkan. (Sebagaimana diketahui bahwa serpihan kayu lebih sempurna terbakar dalam oxygen ketimbang dalam udara; mungkin ini akibat udara lebih mudah menghisap phlogiston dari kayu yang terbaru). Jelas, kemajuan nyata di bidang kimia tidak bisa terjadi sebelum dasar-dasar utamanya dapat difahami.

Adapun Lavoisier yang berhasil dan menangani bagian-bagian yang menjadi teka-teki menjadi satu kesatuan yang dapat dibenarkan dan menemukan arah yang tepat dalam teori ilmu kimia. Pada tahap pertama, kata Lavoisier, teori phlogiston sepenuhnya meleset: tidak ada benda yang namanya phlogiston. Proses pembakaran terdiri dari kombinasi kimiawi tentang terbakarnya barang dengan oxygen. Kedua, air bukanlah barang elementer samasekali melainkan satu campuran antara oxygen dan hydrogen. Udara bukanlah juga substansi elementer melainkan terdiri terutama dari campuran dua jenis gas, oxygen dan nitrogen. Semua pernyataan ini kini tampak gamblang sekarang, tetapi belum bisa ditangkap baik oleh pendahulu-pendahulu Lavoisier maupun rekan sejamannya. Bahkan sesudah Lavoisier merumuskan teorinya dan mengajukan kepada kalangan ilmuwan, toh masih banyak juga pemuka-pemuka ahli kimia yang menolak gagasan teori ini. Tetapi, buku Lavoisier yang brilian Pokok-pokok Dasar Kimia (1789), begitu terang dan jernihnya mengedepankan hipotesa ini dan begitu meyakinkan serta mengungguli pendapat-pendapat lain, barulah ahli-ahli kimia angkatan lebih muda dengan cepat mempercayainya.

Seraya membuktikan bahwa air dan udara bukanlah unsur kimiawi, Lavoisier mencantumkan pula dalam bukunya daftar substansi benda-benda itu yang dianggapnya punya arti mendasar dan bersifat elementer meski daftarnya mengandung beberapa kekeliruan, daftar unsur kimiawi modern sekarang ini pada hakekatnya merupakan perluasan dari apa yang sudah disusun Lavoiser itu.

Lavoiser sudah menyusun skema pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi (bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroi dan Guyton de Morveau). Dalam sistem Lavoisier (yang jadi dasar pegangan hingga sekarang) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya. Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan sehingga memungkinkan para ahli kimia di seluruh dunia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam hal penemuan-penemuan mereka.

Lavoisier merupakan orang pertama yang dengan gamblang mengemukakan prinsip-prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu: yakni reaksi dapat mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula tetapi tak ada hal yang terhancurkan dan pada akhir hasil berada dalam berat yang sama seperti komponen asal. Keyakinan Lovoisier tentang pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan reaksi yang mengubah ilmu kimia menjadi ilmu eksakta dan sekaligus menyiapkan jalan bagi banyak kemajuan-kemajuan di bidang kimia pada masa-masa sesudahnya.

Lavoisier juga memberi sumbangan dalam bidang penyelidikan geologi, dan menyumbangkan pula dalam bobot yang meyakinkan di bidang fisiologi. Dengan percobaan yang teramat hati-hati (bekerja sama dengan Laplace), dia mampu menunjukkan bahwa proses fisiologi mengenai keringatan atau bersimbah peluh adalah pada dasarnya sama dengan proses pembakaran lambat. Dengan kata lain, manusia dan bangsa binatang menimba energi mereka dari proses pembakaran organik yang perlahan dari dalam, dengan penggunaan oxygen dalam udara yang dihimpunnya. Penemuan ini saja –yang mungkin arti pentingnya setara dengan penemuan Harvey tentang peredaran darah– sudah cukup mendudukkan Lavoisier dalan daftar urutan buku ini. Tambahan pula, Lavoisier punya makna amat penting berkat formulasinya tentang teori kimia sebagai titik tolak tak tergoyahkan bagi sektor pengetahuan kimia pada jalur yang tepat. Dia umumnya dianggap sebagai “Pendiri ilmu kimia modern”, dan memang dia patut mendapat julukan itu.
“Daftar Periodik Unsur” modern yang dasarnya merupakan perluasan dari daftar Lavoisier

Seperti halnya beberapa tokoh yang tercantum dalam daftar urutan buku ini, Lavoisier justru belajar hukum di saat remajanya. Meski dia dapat gelar sarjana hukum dan diangkat dalam lingkungan ahli hukum namun tak sekali pun dia pernah mempraktekkan ilmunya, walau memang ada dia berkecimpung dalam dunia perkantoran administrasi Perancis dan pelayanan urusan masyarakat. Tetapi yang terutama dia giat di dalam Akademi Pengetahuan Kerajaan Perancis. Dia juga anggota Ferme Generale, suatu organisasi yang berkecimpung dalam dunia urusan pajak. Akibatnya, sesudah Revolusi Perancis 1789, pemerintahan revolusioner teramat mencurigainya.

Akhirnya dia ditangkap, berbarengan dengan dua puluh tujuh anggota Ferme Generale. Pengadilan revolusi mungkin tidak terlampau teliti, tetapi proses pemeriksaan berjalan cepat. Pada suatu hari tanggal 8 Mei 1794 kedua puluh tujuh orang itu diadili, dinyatakan bersalah dan dipenggal kepalanya dengan guillotine. Lavoisier dapat hidup terus dengan istrinya yang cerdas yang senantiasa membantunya dalam kerja penyelidikan.

Pada saat pengadilan, ada permintaan agar kasus Lavoisier dipisahkan, seraya mengedepankan sejumlah pengabdian yang sudah dilakukannya untuk masyarakat dan ilmu pengetahuan. Hakim menolak permintaan dengan komentar ringkas “Republik tak butuh orang-orang genius.” Ahli matematika besar Langrange dengan ketus dan tepat membela temannya: “Memang diperlukan waktu sekejap untuk memenggal sebuah kepala, tetapi tak cukup waktu seratus tahun untuk menempatkan kepala macam itu pada posisinya semula.”

Masih adakah Lavoiser2 baru yang akan muncul di abad ini

Sumber :

http://www.chemheritage.org/EducationalServices/chemach/fore/all.html


This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
 
Picture
Sir James Edward Smith lahir di Norwich, 2 Desember 1759 – meninggal 17 Maret 1828 pada umur 68 tahun adalah seorang ahli botani Inggris dan pendiri Linnean Society. Smith dilahirkan di Norwich pada tahun 1759, putera dari saudagar wol yang kaya. Dia telah menunjukkan minatnya akan dunia natural, sebuah minat yang terlalu dini. Pada permulaan dasawarsa 1780-an dia terdaftar di perkuliahan kedokteran di Universitas Edinburgh, di sana dia belajar kimia di bawah panduan Joseph Black dan sejarah alam di bawah panduan John Walker. Linnean Society of London adalah komunitas utama dunia dalam penelitian taksonomi dan sejarah alam. Komunitas ini mempublikasi Jurnal Zoologi dan juga Jurnal Botani dan Biologi. Linnean Society of London menerbitkan The Linnean, peninjauan kembali sejarah komunitas dan taksonomi secara umum. Linnean Society of London didirikan pada tahun 1788, dengan nama yang berasal dari Carolus Linnaeus. Kantor pusat Linnean Society of London berada di Burlington House, Piccadilly, London. Pada tahun 1783 Smith kemudian hijrah ke London untuk melanjutkan studinya. Smith adalah kawan dari Sir Joseph Banks yang memberikan semua koleksi buku, manuskrip, dan spesimen sejarawan alam berbahasa Swedia miliknya dan ahli botani Carolus Linnaeus, setelah kematian puteranya Carolus Linnaeus the Younger. Banks menolak menjual, tetapi Smith membeli koleksi itu dengan harga £1.000. Koleksi itu tiba di London pada tahun 1784 dan pada tahun 1786 Smith terpilih sebagai anggota Royal Society. Antara tahun 1786 dan 1788, Smith melakukan Perjalanan Besar ke Belanda, Perancis, Italia, dan Swiss untuk mengunjungi para ahli botani, galeria gambar, dan herbaria. Dia mendirikan Linnean Society pada tahun 1788, dan menjadi Presiden pertamanya, sebuah jabatan yang ia emban hingga ajal menjemputnya. Dia pulang ke tempat kelahirannya, Norwich, pada tahun 1796, beserta semua koleksi Linnean. Perpustakaan dan koleksi botaninya termasyhur di Eropa dan dikunjungi oleh banyak ahli entomologi dan botani dari berbagai pelosok benua itu. Pada tahun 1792, dia terpilih menjadi anggota internasional Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia. Smith menghabiskan 30 tahun sisa umurnya dengan menulis buku dan artikel tentang botani. Bukunya termasuk Flora Britannica dan The English Flora (4 jilid, 1824 – 1828). Dia menyumbangkan 3.348 artikel botani ke Rees's Cyclopædia dari tahun 1808 sampai 1819, meneruskan rintisan karya William Wood yang mangkat. Dia menyumbangkan tujuh jilid kepada satu-satunya penerbitan utama botani pada abad ke-18, Flora Graeca, penerbitan dimulakan oleh John Sibthorp. Kolaborasi yang berbuah manis ditemukan pada penjelasan Smith yang diberikan kepada penerbit dan ilustrator, James Sowerby. Pelukisan flora di Inggris sebelumnya hanya ditemukan sebagai perlindungan bagi nilai estetika, tetapi minat terhadap pertamanan dan sejarah alam melihat penerbitan yang berilustrasi, misalnya A Specimen of the Botany of New Holland yang eksotik dan English Botany setebal 36 jilid, berhasil meraih pembaca. Pada tahun 1797 Smith menerbitkan The Natural History of the Rarer Lepidopterous Insects of Georgia, buku terdini tentang serangga Amerika. -
Buku itu mencantumkan ilustrasi dan keterangan yang dibikin oleh John Abbot, dengan penjelasan spesies baru oleh Smith yang didasarkan pada hasil lukisan Abbot. Persahabatan Smith dan William Roscoe menjadi saksi bagi sumbangsih yang diberikannya, sebanyak 5.000 tumbuhan dari tahun 1806 sampai 1817 untuk melengkapi Herbarium Royle. Kejadian inilah yang menjadikan Smith Herbarium dikelola oleh Taman Botani Liverpool. Setelah Smith mangkat, Koleksi Linnean, bersama-sama koleksi Smith sendiri, dibeli oleh Linnean Society seharga £3.150. Dia menikahi Pleasance Reeve (1773–1877). Istrinya bertahan bersama suaminya selama 49 tahun dan menyunting memoirnya dan berkas surat-menyuratnya. Mereka dikuburkan dalam satu liang di St Margaret's, Lowestoft. Karya=Karyanya : Icones pictae plantarum rariorum descriptionibus et observationibus illustratae. London, 1790-93 Linneaeus, Carl von, Disquisitio de sexu plantarum. (1786) - (Bahasa Inggris) Sebuah disertasi tentang jenis kelamin tumbuhan dialihbahasakan dari tulisan Linnaeus (berbahasa Latin) oleh James Edward Smith. London : Dicetak untuk penulis, dan dijual oleh George Nicol ..., (rincian buku: xv, 62, p. ; 22 cm. (8vo)) Botani Inggris: Atau, Gambar-Gambar Tumbuhan Inggris Berwarna, dengan Karakter Esensial mereka, Sinonim, dan Tempat Tumbuhnya, penjelasan diberikan oleh Smith, dikeluarkan sebagai bagian dari karya selama 23 tahun sampai selesai pada tahun 1813. Karya ini diterbitkan dalam wujud 36 jilid dengan 2.592 pelat lukisan tangan berwarna tumbuhan Inggris. Diterbitkan dan diilustriasikan oleh James Sowerby. sumber - Tokoh Ilmuwan Penemu - http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2012/03/ilmuwan-biologi-ahli-botani-inggris.html 

 
This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
Picture
Giovanni Antonio Scopoli (Latin : Johannes Antonius Scopoli) lahir 3 Juni 1723 di Cavalese di Val di Fiemme dari Tyrol, anak seorang pengacara keturunan Italia. Ia adalah seorang dokter Italia dan naturalis. Memperoleh gelar dalam kedokteran di University of Innsbruck, dan berpraktek sebagai dokter di Cavalese dan Venice. Sebagian besar waktunya dihabiskan di pegunungan Alpen., Mengumpulkan tanaman dan serangga, yang ia koleksi beredar. Dia menghabiskan dua tahun sebagai sekretaris pribadi Count dari Seckan, dan kemudian diangkat sebagai dokter dari tambang merkuri dalam Idrija, sebuah kota kecil di wilayah Habsburg, yang tersisa di sana selama enam belas tahun. Pada 1761, ia menerbitkan De Hydroargyro Idriensi Tentamina pada gejala-gejala keracunan merkuri antara penambang merkuri. Scopoli menghabiskan waktu mempelajari sejarah alam lokal, penerbitan Flora Carniolica (1760) serta karya utama pada serangga dari Carniola, Entomologia Carniolica (1763). Dia juga menerbitkan serangkaian Anni historis-Naturales (1769-1772), yang termasuk deskripsi pertama burung dari berbagai koleksi. Tahun 1769, Scopoli diangkat sebagai profesor kimia dan metalurgi di Akademi Pertambangan di Schemnitz (sekarang Banská Štiavnica, Slowakia), dan dalam 1777 pindah ke Universitas Pavia. Dia menjadi saingan Lazzaro Spallanzani yang dituduh. mencuri spesimen dari museum Pavia. Spallanzani diadili dan sidang yang berkepanjangan mengakibatkan pembebasan. Tak lama kemudian, Scopoli meninggal akibat stroke pada 8 Mei 1788 dengan hasil kerja terakhirnya adalah Deliciae Flora Fauna et Insubricae (1786-1788), yang termasuk nama ilmiah untuk burung dan mamalia di Italia barat laut yang dijelaskan oleh Pierre Sonnerat dalam akun pelayarannya. Alkaloid tanaman dan skopolamin obat pertama kali ditemukan dalam genus Scopolia yang dinamai menurut namanya. Penulis botani standar singkatan Scop. diterapkan untuk spesies yang dia gambarkan. Karya- karya Scopoli diantaranya : · Flora Carniolica (1760) – a flora of Carniola, Austria (present Slovenia). · De Hydroargyro Idriensi Tentamina (1761) -a medical work on the symptoms of mercury poisoning among miners. · Entomologia Carniolica Viienna: Trattner. (1763)- a major work on entomology containing many descriptions of new species. · Joh. Ant. Scopoli der Arzneywissenschaft Doktors, Ihro ... Majest. Cameralphysici in der Bergstadt Idria ... Einleitung zur Kenntniß und Gebrauch der Foßilien, Hartknoch4031 Göttingen : Niedersächsische Staats- und UniversitätsbibliothekRiga (1769). In German. Doctoral Thesis. · Anni Historico-Naturales (1769-72) This work included descriptions of new birds. · Flora Carniolica exhibens plantas Carnioliae indigenas et distributas in classes, genera, species, varietates, ordine Linnaeano (1772). – A revised second edition of the first elaborate description of the flora of Krain, Austria, undertaken when Scopoli lived in Idrija. It has 66 plates engraved by J.F. Rein after original drawings by Scopoli. Whereas the unillustrated first edition of 1760 of 600 pages had no binary names for the plant species, this edition has binary names and is written in the Linnaean tradition in all other respects as well. · Introductio ad historiam naturalem, sistens genera lapidum, plantarum et animalium hactenus detecta, caracteribus essentialibus donata, in tribus divisa, subinde ad leges naturae. Prague. (1777) – masterwork of natural history describing world genera and species. - Tokoh Ilmuwan Penemu -

sumber :  http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/05/ilmuwan-biologi-dan-entomologi.html 


 
Picture
Joseph Louis Lagrange dilahirkan di Turin, Italia tanggal 25 Januari 1736. Ia bersama-sama dengan Leonhard Euler dipandang sebagai matematika terbesar pada abad ke-18. Bahkan, bagi Joseph Louis Lagrange, sudah dianggap besar semasa masih hidup.

Ia berdarah campuran Italia-Perancis. Kakek buyut dari sisi ayah adalah seorang kapten kavaleri Perancis yang meninggalkan Perancis bekerja di Kerajaan Savoy, Sardinia. Ayahnya, Giuseppe Francesco Lodovico Lagragia adalah seorang bendahara Dinas Pekerjaan Umum Turin. Ibunya, Teresa Grosso adalah anak satu-satunya dokter umum yang ada di cambiano dekat Turin saat itu. Karena itu, Joseph kecil hidup dalam kemewahan yang jarang dimiliki teman-temannya. Namun, karena spekulasi, ayahnya jatuh bangkrut. Joseph Louis Lagrange harus hidup dengan kemampuannya sendiri. Ia sendiri lebih senang menunjukkan dirinya sebagai orang Perancis dengan menuliskan namanya dalam bentuk Perancis sebagai Lodovico LaGrange atau Luigi Lagrange.

Oleh ayahnya, ia diharapkan menjadi seorang ahli hukum dan tampaknya ia memang menerima arahan itu. Di Kolese Turin ia mengambil bahasa Latin dan tidak memiliki antusiasme untuk mempelajari matematika. Nilai geometrinya saat itu sangat rendah. Minat terhadap matematika tumubuh ketika ia membaca karya Edmond Halley (1656-1742) seorang astronom dari Inggris yang menjadi salah satu pendukung ‘berat’ Newton. Karya Halley (1693) yang dibacanya membahas penerapan Aljabar pada optika. Karya itu sangat menarik baginya ditambah oleh guru fisikanya (Beccaria) yang juga sangat bagus dalam mengajar. Sejak itu, ia memutuskan karernya dalam bidang matematika.

Memang, seluruh hidupnya didekasikan pada matematika. Walaupun ia tidak pernah menerima didikan dari para ahli matematika. Ia, justru banyak belajar sendiri pada usia 17 tahun. Ia seorang otodidak dalam matematika. Satu tahun kemudian ia menulis “surat” matematika yang ditujukan kepada matematikawan Giulio Fagnano dengan nama Luigi De la Grange Tournier. Dari tulisan ini memang terbukti bahwa ia tidak mendapat bimbingan seorang matematikawan. Ia membuat perbandingan antara teori Binomial dan direvatif dari hasil kali fungsi.

Sebelum diterbitkan dalam bahasa Italia, ia mengirimkannya ke Leonhard Euler yang saat itu menjabat Ketua Akademi Prusia di Berlin dalam bahasa Latin. Satu bulan kemudian, ia dibuat marah karena ia menemukan tulisannya itu dalam keroespondensi antara Johaan Bermoulli dan Leibniz. Ia mengira bahwa karyanya dibajak. Namun demikian, peristiwa ini justru sebaliknya meningkatkan Lagrange untuk dengan sungguh-sungguh mendalami matematika.

Ia mulai menulis tentang tautokrinik, sebuah kurva titik berat benda yang selalu melewati sebuah titik tetap pada waktu yang sama walaupun berangkat dari posisi yang berbeda-beda. Tulisan ini diselesaikan pada akhir tahun 1754 dan dipandang sebagai salah satu saingan bagi kalkulus. Ia kirimkan ke Euler bersama-sama dengan tulisan tentang metoda mexima dan minima. Surat ini dikirim pada tanggal 25 Agustus 1755. Euler membalas surat itu tangga; l 6 September dan menyatakan bahwa Euler sangat tertarik dengan karya anak muda ini. Atas dorongan Euler, Joseph Louis Lagrange pada usia 19 tahun diangkat menjadi professor matematika Royal Artillery School di Turin pada 28 September 1755. Suatu penghargaan bagi ‘anak’ muda yang memiliki dedikasi dan talenta dalam bidang matematika dan menunjukkannya kepada dunia bahwa bukan karena senioritasnya.

Pada tahun 1755 ia mengirimkan tulisannya tentang penerapan kalkulus pada mekanika kepada Euler. Selanjutnya Euler konsulatsi kepada Pierre Louis Moreau de Maupertuis (1698-1759), seorang matematikawan Perancis yang saat itu menjabat sebagai Presiden Akademi Berlin tentang matematikawan muda yang sangat berbakat ini. Euler meminta agar Lagrange di angkat menjadi Ketua Akademi Prusia. Euluer juga mengatakan kepada Lagrange bahwa posisi di Akademi Prusia lebih tinggi dari pada di Turin. Namun, Lagrange dengan halus menolak tawaran itu. Karena yang dicari bukan posisi tetapi kesempatan mengabdikan diri sebagai matematikawan secara total.

Lagrange sangat berkontribusi pada perkembangan analisis, teori bilangan mekanika klasik dan mekanika perbintangan. Pada usia dua-puluhan, ia menjadi sangat terkenal karena karyanya tentang usikan gelombang serta kurva maxima dan minima. Ia menulis buku Mekanika analitis pada tahun 1788 yang hingga kini dipandang sebagai buku yang standar.

Joseph Louis Lagrange dikenal sebagai penulis yang handal. Disebutkan bahwa tidak ada satu bagian pun yang memberi celah untuk dikoreksi. Selain itu, tulisan-tulisannya sangat ringkas dan padat. Karena itu, ia dikenal sebagai pelopor penulisan ilmiah modern yang ditandai dengan sifatnya lurus, ringkas, padat, lengkap dan teliti. Ia meninggal 10 April 1813 di Paris, Perancis. Salah satu warisan untuk para pecinta matematika adalah memoarnya: “Seandainya saya kaya, saya tentu tidak akan mengabdikan diri dalam bidang matematika”.


 
Picture
BROOK Taylor dilahirkan di Edmonton, Midlesex, Inggris pada 18 Agustus 1685. Dibandingkan matematikawan sezamannya, matematikawan yang satu ini, sejak kecil hidup dalam keluarga yang sangat berkecukupan secara material. Ayahnya, Natheniel Taylor merupakan salah seorang anggota DPR mewakili daerah pemilihan Bedforshire. Sebagai anggota Dewan di sana Nathaniel merupakan orang yang terpandang dan tentu saja terhormat. Ibunya, Olivia Tempest, putri Sir John Tempets. Orang ini juga sangat terpandang di saat itu.

Brook tumbuh dan berkembang dalam pendidikan keluarga yang sangat disiplin dari ayahnya. Namun John Taylor adalah seorang yang sungguh ‘beradap’, ia memiliki selera yang tinggi dalam seni musik dan seni lukis. Minat ini diturunkan kepada Brook. Selera musik yang diperoleh dari sang ayah, kelak memungkinkan sejumlah konsep matematikan yang diterapkan pada bidang musik dan lukis.

Sebagai anak keluarga kaya, ia berkesempatan mendapatkan guru les privat lebih dini sebelum masuk Kolese St. Yohanes di cambridge pada tahun 1703. Di Kolese ini Brook belajar matekatika. Ia lulus dengan sangat memuaskan pada tahun 1709. Saat itu sesungguhnya ia telah menyelesaikan tulisannya tentang matematika, tetapi baru diterbitkan setelah 5 tahun kemudian, yaitu Philosophical Transactions of the Royal Society. Tulisan ini memberi penyelesaian tentang pusat osilasi dalam sebuah benda. Penyelesaian masalah-masalah mekanika didekati dengan kalkulus diferensial model Newton. Karya ini menghasilkan ‘perselisihan’ dengan Johann Bernoulli.

Pada tahun 1712, Brook terpilih menjadi anggota Royal Society. Pengangkatannya lebih didasarkan pada sejumlah surat yang dikirim kepada Machin dan Keill ketimbang karya tulisnya yang telah dipublikasikan. Surat-surat itu berisi penyelesaian masalah Hukum ke-2 Keppler tentang orbit planet-planet tata surya kita. Sebagai anggota Royal Society, Brook juga ditunjuk sebagai anggota komite penengah ‘perselisihan’ antara Newton dan Leibniz.

Dalam kurun waktu 1712-1724, Brook Taylor menerbitkan 13 karya tulis dalam berbagai bidang, di antarnya adalah percobaan kapilaritas, magnet, dan thermometer. Dalam kalkulus. Kita mengenal Ekspansi Taylor yang dengan mudah ditemukan dalam buku-buku kalkulus dewasa ini, seperti disajikan berikut ini.
Beberapa surat yang dikirimkan ke Machin dikomentari sebagai tulisan anak ingusan karena menggunakan frasa seperti: “Sir Isaac Newton’s series” to solve Kepler’s problem, atau juga “Dr Halley’s method of extracting roots” of polynomial equations.

Sejarah matematika mencatat sumbangan Brook Taylor dalam perkembangan Kalkulus sangat besar. Tetapi, sejarah pribadinya dicatat penuh dengan sederat tragedy. Banyak tragedy menyambangi hidupnya. Perkawinan yang pertama, tidak direstui ayahnya walaupun istrinya datang dari keluarga bangsawan tetapi miskin. Hubungan ayah-anak terputus selama tiga tahun. Istri pertama meninggal (1723) karena melahirkan disusul dengan anaknya satu tahun kemudian. Perkawinan kedua (1725) yang dilangsungkan dua tahun setelah itu, mendapat restu ayahnya. Hubungan ayah-anak kembali membaik, hingga sang ayah meninggal empat tahun kemudian (1729). Satu tahun kemudian, istri kedunya juga meninggal (1730) karena melahirkan. Syukurlah. Putrinya, Elisabeth selamat. Si bayi Elisabeth ditinggalkanya selama-lamanya pada usia satu tahun. Brook Taylor meninggal dunia pada hari ini (30 Desember) 1731.

Hidup manusia memang suatu misteri iman. Di sana ada suka dan ada duka yang membentuk suatu senyawa kehidup seseorang. Kajayaan Brook taylor dalam Kalkulus tidak membeaskannya dari serangkaian tragedi dan sebaliknya tragedi-tragedi yang dialaminya tidak menyurutkan penjelajahannya dalam dunia matematika. Suka dan duka terintegrasi dalam hidup seseorang, juga pada Brook Taylor.


 
Picture
Fried Wilhelm Leibniz dilahirkan di Leipzig, Jerman, pada 1 Juli 1646. Ia putra seorang professor filsafat moral. Ia belajar sendiri bahasa Latin dan Yunani pada usia yang masih kanak-kanak. Sebelum umur dua puluh tahun, berkat kemahiran kedua bahasa tersebut, ia sudah menguasai isi buku-buku standar saat itu pada bidang matematika, filsafat, teologi, dan hukum. Dengan alasan masih terlalu muda, ia ditolak menjadi profesor bidang hukum di Universitas Leipzig. Namun, kemudian justru ia menulis buku tentang pengajaran ilmu hukum dengan pendekatan historis yang sangat brilian. Berkat buku itu ia diangkat sebagao komisi rekodifikasi peraturan-peraturan. Mulai saat itu, Leibniz bekerja sebagai anggota diplomatik hingga akhir hayatnya. Tugas profesionalnya beragam, ia seorang pustakawan dan penasehat hukum. Ia juga banyak bepergian mengelilingi seluruh daerah Eropa. Dalam perjalan tersebut ia tetap mengunngi para ilmuwan yang tinggal di kota-kota yang ia kunjungi.

Daftar karyanya sama panjang dengan daftar aktivitas semasa hidupnya. Dalam bidang matematika ia tidak hanya menulis topologi, tetapi juga peletak dasar-dasar kalkulus. Dalam logika ia menulis tentang sistem biner. Sebagai fisikawan ia menulis tentang mekanika lanjut yang kita kenal sekarang sebagai teori momentum. Ia juga menulis tentang linguistik, sejarah, estetika, moral, serta teori politik.

Karena banyak bidang yang dijelajahi, terkesan bahwa karya-karyanya tidak menampilkan gagasan yang tuntas. Kalau dibelakang hari ditemukan pemikiran yang ‘untuh’ dari Leibniz, itu berasal dari banyak tulisan-tulisan baik yang berupa manuskrip maupun surat-suras korespondensi dengan teman sejawatnya. Tulisan-tulisan tersebut selanjutnya dikompilasi oleh para ‘pemujanya’.

Karya-karya besarnya adalah: Principal Works:

* De Arte Combinatoria (‘On the Art of Combination’), 1666

* Hypothesis Physica Nova (‘New Physical Hypothesis’), 1671

* Discours de mŽtaphysique (‘Discourse on Metphysics’), 1686

* unpublished manuscripts on the calculus of concepts, c. 1690

* Nouveaux Essais sur L’entendement humaine (‘New Essays on Human Understanding’), 1705

* ThŽodicŽe (‘Theodicy’), 1710

* Monadologia (‘The Monadology’), 1714

Lambang integral yang kita kenal sekarang ini merupakan salah satu dari banyak symbol yang dikenalkan oleh Leibniz sekitar tahun 1684. lmbang ini mirip hurup s yang merupakan hurup peertama dari ‘sum’ , jumlah. Lambang diferensial ‘dx’ juga diusulkan olehnya. Ini menunjukkan kegadrungannya akan matematika yang sangat simbolis abstrak.

Walaupun karya-karyanya sangat beragam, dan kadang-kadang terkesan ‘dangkal’ ada satu yang khas majadi misi sepanjang hidupnya, yaitu persatuan dan kesatuan. Ia yakin, kebenaran akan menyatukan segala hal yang tercerai berai. Mimpinya waktu itu adalah kembalinya sekte-sekte Proteskan kepada Katolik yang satu. Gereja harus kembali kepada yang satu di seluruh dunia. Ironisnya, ia sendiri terlibat perselisihan dengan ilmuwan besar yang lain Sir Isaac Newton yang membawa perselisihan antara Inggris raya dengan Eropa Daratan. Hingga akhir hayatnya, mimpi akan persatuan dan kesatuan masih terbawa hingga ke liang lahat.


 
Picture
Isaac Barrow, dilahirkan di London, Inggris, pada Oktober 1630. Ibunya meninggal ketika ia merusia empat tahun. Ayahnya menitipkannya pada neneknya. Namun demikian, ayahnya dari awal sudah merencanakan agar Isaac menjadi orang pandai di kelak kemudian hari. Karena itu, ayahnya bersedia membayar SPP dua kali lipat ke sekolah dengan harapan agar gurunya memberi banyak perhatian kepada Isaac.

Di sekolah Isaac belajar bahasa Yunani, Latin, Hibrani dan logika. Perkembangan selanjutnya, Isaac tampak cemerlang dalam semua mata pelajaran. Pada suatu waktu, ayahnya jatuh pailit dan tidak mampu membiayai sekolah Isaac. Melihat kemampuan ia, kepala sekolahnya mengangkat Isaac sebagai tutor bagi kawan-kawannya. Dari honorarium sebagai tutor kawan-kawannya ini ia dapat melanjutkan studinya, Selain kepala sekolah, yang membantu biaya pendidikan Isaac Barrow adalah pamannya, abangnya, bahkan salah seorang teman sekolah dengan cara bergiliran.

Profesor Duport di Universitas Cambrigde juga membantu Isaac Barrow dengan cara menjadi guru lesnya tanpa meminta imbalan. Di bawah asuhan Profesor ini, Isaac Barrow mempelajari bahasa Yunani, Latin, Hibrani, Spanyol, Italia, sastra, geografi dan teologi. Ia juga belajar matematika dan optika, di universitas Cambrigde. Namun, ia baru secara intensif mempelajari matematika setelah ia lulus sarjana serta menjadi dosen tamu di situ. Pada kuliah pertamanya, ia mengkritik pendidikan di Cambrigde saat itu yang tidak banyak menaruh perhatian terhadap matematika dan fisika.

Dalam dunia politik ia termasuk kelompok pendukung kerajaan tetapi dalam berbagai kesempatan ia mengkritik kelompok ini juga. Berkali-nali ia terancam hidupnya. Untunglah, pipimannya selalu menyematkan Isaac garrow ini dari ancaman politik. Pimpinannya menyatakan bahwa Isaac Barrow merupakan satu-satunya orang yang terpandai saat itu di antara para ilmuwan saat itu.

Pada suatu waktu, Isaac Barrow membela kebijakan universitasnya dengan menyatakan bahwa bahasa Yunani dan Latin merupakan mata kuliah yang sangat penting untuk menjadi dasar dalam menuntut ilmu.

Dalam berbagai pertemuan, ia meminta agar para mahasiswa giat menuntut ilmu dengan tetap di bawah bimbingan moral dan teologi. Ia sendiri juga memberi contoh. Setelah memperoleh gelar M.A. ia masih belajar sendiri bidang astronomi dan geometri, tanpa meningalkan hidup yang baik dan saleh.

Ia memperoleh kesempatan menduduki prosesor dalam bahasa Yunani, tetapi dengan halus menolaknya dengan mengatakan bahwa ia belum mampu menerima posisi itu.

Pada tahun 1655, ia pergi ke Paris atas biaya Universotas Cambrigde. Kabarnya, di Paris ia agak kecewa karena tidak menemukan ahli-ahli matematika sebagai tempat ia berguru.

Tahun berikutnya ia pindah ke Florence selama delapan bulan. Selama di Florence, ia justru mempelajari tentang ‘uang’. Pelajaran itu menuntunnya menjadi salah seorang kolektor uang logam yang tersohor.

Selain itu ia juga menulis tentang aljabar. Ia menemui Vincenzo Viviani, salah seorang murud Galileo yang terakhir. Dalam perjalanan selanjutnya ia pergi ke Turki dan kemudian kembalai ke London. Saying, ketika itu terjadi kebakaran di kapal yang ia tumpangi sehingga tulisan-tulisan Isaac Barrow juga habis terbakar. Lima tahun kemudian ia tiba di Universitas cambrigde.

Pada usia 29 tahun ia menerima pengangkatan sebagai professor bahasa Yunani dengan gaji 40 poundsterling per tahun. Uang itu tidak cukup untuk hidup walaupun sederhana. Ia memimpin demo menuntut tambahan tujangan fungsional akademisi.

Dalam salah satu kuliahnya, ia mendorong agar para mahasiswa tidak menggantungkan diri pada bahan-bahan yang disampaikan dalam kuliah. Sebaliknya ia mendorong para maha siswa menuntut ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang lain dengan materi yang jauh lebih banyak dari pada materi perkilahan.

Karena kecintaannya pada matematika, ia tinggalkan jabatan professor bahasa dan memilih menjadi professor matematika di Kolese Gresham. Di kolese ini ia mengajar geometri dua kali seminggu. Satu kali dalam bahasa Latin satu kali dalam bahasa Inggris. Ia ingin menerbitkan bahan kuliahnya, namun, ketika dipinjam kawannya bahan-bahan tersebut hilang tiada berbekas. Kuliah-kuliah itu berkaitan dengan materi proyeksi ruang dan perspektif.

Ia merupakan orang pertama yang terpilih sebagai anggota Royal Society pada pertemuannya yang pertama tanggal 20 Mei 1663. Namun, kontribusi Narrow sangat minimal. Ia juga ditugasi untuk masuk dalam Komite Astronomi. Tetapi, ia juga tidak menyumbangkan apa-apa karena tidak diberi imbalan. Selanjutnya, ia dikeluarkan.

Pada tahun 1663, di buka posisi Profesor matematika di Cambridge. Ia menjadi orang pertama yang terpilih menduduki posisi ini. Kuliah pertama dimulai satu tahun kemudian berisi matemateka dasar, dilanjutkan geometri,  matematika Adchimedes, dan optika. Isaac Newton mengikuti kuliah ini dan beberapa kali terlibat dalam diskusi yang sangat berbobot dengan Isaac Barrow. Issac Barrow juga mencoba membuat klasifikasi cabang-cabang matematika. Ia berpendapat aljabar bukan termasuk cabang matematika tetapi cabang ilmu Logikan. Sebaliknya ia menganggap geometri merupakan dasar dari IPA matematis dan bilangan hanyalah sekedar lambang dari besaran-besaran geometri.

Dalam cabang kalkulus Isaac barrow merupakan sedikit orang yang mempelopori penyatuan teori-teori integral dan teori-teori diferensial yang kini dikenal dua cabang itu merupakan sepasang operasi kebalikan.

Pada suatu tahun, ia mundur dari kedudukannya sebagai professor matematika dan menyerahkannya kepada Isaac Newton, mantan muridnya, karena ia menganggap Newtonlah yang lebih pantas menempati posisi professor ini. Ia adalah ilmuwan yang pandai tetapi sangat lapang dada. Pada saat ada orang yang lebih kompeten ia dengan ikhlas mengakuinya. Memang itulah hakekat seorang ilmuwan yang sesungguhnya, hidup saling menghargai.




This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
 
Picture
Muhammad Bin Musa Al Khawarizmi adalah penemu ilmu aljabar, ilmuwan, dan tokoh ilmu pasti yang paling besar di dunia Islam. Dia juga ahli astronomi dan geografi yang sangat ulung.

Para ilmuwan Eropa mengenal namanya Algorismus. Dari namanya, diambil istilah algorism (logaritma). Dialah yang mempersiapkan ringkasan sebagian jadwal astronomi India kepada khalifah al-Ma’mun, yang dikenal dengan nama “Sind-Hind”, diambil dari bahasa sansekerta Sidhanta. Dia juga menulis sebuah buku yang memuat tempat-tempat yang dihuni di Bumi dengan merujuk kepada buku Ptolomeus dalam bidang geografi. Akan tetapi, karangannya dalam bidang ilmu pasti dianggap lebih penting daripada karya-karya lainnya. Salah satu bukunya dianggap sebagai dasar ilmu aljabar, bahkan kata algebra (aljabar) diambil dari nama bukunya; pada saat yang sama buku lainnya termasuk buku yanga pertama kali, dalam bidang ilmu hitung, menggunakan bilangan puluhan yang kita gunakan hingga sekarang, dan juga dipakai orang seluruh dunia. Yaitu bilangan yang dinamakan oleh para pengarang Arab “ bilangan India”, dan disebut oleh orang Barat “angka Arab”. Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang ilmu hitung mengetahui kelebihan angka sepuluh yang memiliki kedudukan tersendiri dibandingkan dengan aturan enampuluhan yang dikenalkan oleh orang Yunani. Al-Khawarizmi dan orang-orang sesudahnya menemukan berbagai cara operasional dalam ilmu hitung yang macam-macam. Seperti penjelasan mengenai akar empat dalam bilangan dengan cara hitungan.

Hingga abad ketiga belas, Eropa Barat masih memakai angka Romawi yang tidak begitu dikenal, bahkan makin menambah susah dalam operasional ilmu hitung, dan memperlambat teori ilmu pasti. Kemudian ilmuwan Eropa mulai menggunakan angka-angka Arab yang dipergunakan oleh al-Khawarizmi. Itu berkat jasa ilmuwan Italia Leonrdo Febonatchi pada tahun 1202 M, yang menjelaskan bagaimana tanda puluhan dapat menyederhanakan operasional hitungan dan memperluas jangkauannya.

Pada saat itu pula, orang Prancis mulai memakai angka tersebut dalam praktik hitungan mereka. Dengan dimulainya penggunaan angka tersebut, ada beberapa kata Arab yang mamsuki bahasa Eropa. Bahasa Prancis untuk kata “Chiffre” dan bahasa Jerman untuk kata “Ziffer”, serta bahasa Inggris “Chiper” dan juga bahasa Prancis dan Inggris untuk kata “Zero” semuanya berasal dari kata “Shifr” dalam bahasa Arab, yang artinya nol. Kata ini dipakai untuk menjelaskan kekosongan pada tingkat hitungan tertentu: satuan, puluhan, ratusan dan sebagainya. Bilangan nol ditulis bulat dan di dalamnya kosong.

dalam bidang aljabar, belum pernah ada metode yang bagus kecuali setelah al-Khawarizmi menulis bukunya yang berjudul al-Mukhtashar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah. Uraian dan perkalian merupakan operasi bagi semua masalah ilmu pasti yang terangkum dalam enam persamaan.

1. AB2 = CB

2. AB2 = D

3. AB = D

4. AB2 + BC = D

5. AB + D = BC

6. BC + D = AB2

Yang lebih ekstrem lagi ialah keterpengaruhan bahasa Spanyol oleh bahasa Arab. Dalam bahasa Spanyol, dua kata bahasa Arab, al-jabr dan al-kasr betul-betul digunakan persis seperti penggunaan dalam bahasa Arab; baik untuk pecahan dalam hitungan maupun untuk pecahan dalam benda, seperti pecahnya tulang dan lain-lain.

sumber: Tokoh-Tokoh Sejarah Islam


 
Picture
Pythagoras (582 SM496 SM, bahasa Yunani: Πυθαγόρας) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya.

Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan mengenai dirinya.

Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis.[1]

Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme. Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan. Terdapat legenda yang menyatakan bahwa ketika muridnya Hippasus menemukan bahwa , hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku masing-masing 1, adalah bilangan irasional, murid-murid Pythagoras lainnya memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang diajukan Hippasus

This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
 
Picture
Astronom (ahli perbintangan) berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus (nama Polandianya: Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia. Dia berasal dari keluarga berada. Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membikin namanya melangit hanyalah berkat kerja sambilan. Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planit-planit lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa “heliocentris” ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya. Di tahun 1533, tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh puluhan, Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei 1543. Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Juga, dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang membikin Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat.
Sistem alam semesta Copernicus

Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit, adalah layak menganggap Copernicuslah orang yang memperoleh penghargaan besar. Sebab, betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis, dapat bermanfaat di banding lain-lain teori yang terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral ruang angkasa. Jelaslah dengan demikian, teori Copernicus telah merevolusionerkan konsep kita tentang angkasa luar dan sekaligus sudah merombak pandangan filosofis kita. Namun, dalam hal penilaian mengenai arti penting Copernicus, haruslah diingat bahwa astronomi tidaklah mempunyai jangkauan jauh dalam penggunaan praktis sehari-hari seperti halnya fisika kimia dan biologi. Sebab, hakekatnya orang bisa membikin peralatan televisi, mobil, atau pabrik kimia modern tanpa mesti secuwil pun menggunakan teori Copernicus. (Sebaliknya, orang tidak bakal bisa membikin benda-benda itu tanpa menggunakan buah pikiran Faraday, Maxwell, Lavosier atau Newton). Tetapi, jika semata-mata kita mengarahkan perhatian hanya semata-mata kepada pengaruh langsung Copernicus di bidang teknologi, kita akan kehilangan arti penting Copernicus yang sesungguhnya. Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak memungkinkan baik Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-pendahulu yang penting dan menentukan bagi Newton, dan penemuan merekalah yang membikin kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-hukum gerak dan gaya beratnya. Secara historis, penerbitan De Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak astronomi modern. Lebih dari itu, merupakan titik tolak pengetahuan modern.

This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.